MENU

Lihat Informasi:

KOMENTAR

Pari

Nama Lain :
Propinsi : DKI JAKARTA
Kabupaten : KABUPATEN KEPULAUAN SERIBU
Kecamatan : Kepulauan Seribu Selatan
Koordinat :

Gambaran Umum

Pulau Pari dilihat dari letak geografis berada pada koordinat 5o 50’ 20” – 5o 50’ 25” LS dan 106o 34’ 30” – 106o 38’ 20” BT. Pulau ini secara administratif berada di wilayah Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Namun demikian, ibukota kelurahan berada di Pulau Lancang Besar. Berdasarkan sejarahnya Pulau Pari ini awalnya adalah tempat mencari ikan bagi nelayan Pulau Tidung yang lama kelamaan akhirnya menetap di Pulau Pari hingga turun temurun sampai sekarang.

Pulau Pari memiliki luas 41,32 ha yang peruntukannya menurut Perda Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi DKI Jakarta difungsikan untuk perumahan walaupun sekarang pengembangan Pulau Pari lebih ke arah wisata mengingat usaha budidaya rumput laut yang merupakan matapencaharian utama masyarakat Pulau Pari sudah mengalami penurunan.

Status Pulau Pari sebagian adalah milik pemerintah karena disana terdapat UPT Loka Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Oseanografi milik P20 LIPI yang berada di sebelah barat pulau, sedangkan sisanya lagi adalah milik swasta yaitu PT. Pari Asih (dahulu bernama PT. Bumi Raya) yang hingga saat ini masih menjadi sengketa dengan warga Pulau Pari. Status kawasan yang ada di pulau ini, diantaranya yaitu:

Pulau Pari memiliki topografi yang berbentuk datar (ketinggian + 0 – 3 m dpl) dengan tipe pantai berpasir putih dan bervegetasi mangrove (bagian utara dan barat). Pulau Pari merupakan pulau karang timbul yang jika dilihat dari citra satelit bentuknya mirip ikan pari. Pulau ini memiliki perairan yang dangkal dengan substrat pasir. Penggunaan lahan di Pulau Pari digunakan untuk kepentingan perumahan, konservasi mangrove, dan kepentingan wisata bahari. Penutupan lahannya masih didominasi oleh semak belukar dan pepohonan. Hal ini disebabkan wilayah Pulau Pari dimiliki sebagian besar oleh pihak swasta secara sah sehingga penduduk Pulau Pari statusnya hanya menumpang dan tidak boleh membuka lahan baru.


Kependudukan, Sosial Budaya dan Kelembagaan

Pulau Pari memiliki 1 RW yaitu RW 04 dan 4 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 930 jiwa serta jumlah kepala keluarga sebanyak 265 KK. Penduduk Pulau Pari merupakan pencampuran dari berbagai macam suku, yaitu: Bugis, Betawi, Jawa, Sunda, dan Bima sehingga penduduk setempat menggunakan bahasa khas Kepulauan Seribu yang merupakan perpaduan bahasa dari suku-suku tersebut. Penduduk Pulau pari 100% memeluk agama Islam sehingga kehidupan sosial-budayanya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur agama Islam.

Penduduk Pulau Pari mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan sekitar 80% yang setiap weekend beralih profesi sebagi tour guide, sedangkan sisanya adalah pedagang, buruh, PNS, wiraswasta, dan petani. Sejak pariwisata dikembangkan di Pulau Pari, roda ekonomi penduduk Pulau Pari yang asalnya terpuruk kini sudah mulai bangkit lagi. Hal ini dikarenakan hancurnya sektor budidaya rumput laut.

 


Ekosistem dan Sumberdaya Hayati

Terumbu karang di Pulau Pari tergolong dalam kategori buruk hingga baik. Bentuk dasar lautnya berupa flat hingga kedalaman kurang lebih 6 meter, kemudian kemiringan bertambah menjadi slope. Genus karang yang ditemukan tidak begitu beragam, antara lain Cyphastrea, Pectinia, Porites, Platygyra, Favia, Montipora, Echinopora, Lobophyllia, Montastrea, Fungia, Astreopora, Sandalolitha, Goniastrea, leptoseris, Ctenactis dan Acropora.

Empat jenis mangrove ditemukan pada empat titik pengamatan atau stasiun yang sebagian besar ada di sisi utara pulau.  Empat jenis mangrove tersebut adalah Rhizopora apiculata (Ra), Rhizopora mucronata (Rm), Rhizopora stylosa (Rs) serta Sonerratia alba (Sa).

 


Sumberdaya Non Hayati


Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya

Kegiatan pengelolaan wilayah perairan yang ada adalah budidaya dalam karamba jaring apung (KJA) di bagian utara pulau, jenis-jenis ikan yang dibudidayakan adalah kerapu macan, kerapu lumpur, dan kerapu sunu. Pemda DKI melalui Subdit Perikanan pada tahun 2012 ini memberikan bantuan KJA kepada kelompok masyakat Pulau Pari yang berjumlah 4 kelompok.

Kegiatan investasi yang saat ini masih berjalan adalah budidaya KJA untuk ikan kerapu sementara untuk jenis budidaya yang lain seperti rumput laut yang sempat menjadi primadona bagi penduduk Pulau Pari sudah tidak bisa dilakukan lagi mengingat kondisi perairannya yang sudah tercemar limbah.

Adanya objek wisata Pantai Perawan yang dikelola oleh penduduk Pulau Pari menjadikan roda ekonomi kembali berputar bahkan menambah pamor Pulau Pari sebagai daerah tujuan wisata sehingga tidaklah heran apabila setiap akhir pekan Pulau Pari selalu ramai dikunjungi para wisatawan yang umumnya berasal dari Jakarta. Hal ini kemudian berimbas kepada usaha home stay, katering, penyewaan alat-alat snorkeling, sepeda, dan kapal motor. Oleh karena itu, keindahan dan kelestarian Pantai Perawan perlu terus dijaga secara bersama-sama.


Lingkungan


Sarana dan Prasarana

Jenis sarana transportasi yang ada di Pulau pari terdiri dari transportasi darat dan transportasi laut. Sarana transportasi darat meliputi sepeda motor, sepeda, motor gerobak, dan gerobak. Sarana transportasi tersebut didukung dengan prasarana jalan yang terbuat dari paving block dengan lebar jalan untuk jalan desa 2 m dan untuk jalan gang sekitar 1 m. Jalan tersebut dibangun pada tahun 2001 oleh Pemda DKI Jakarta dan hingga saat ini kondisinya terbilang masih cukup baik.

Sarana penerangan yang ada di Pulau Pari awalnya menggunakan listrik dari PLTD namun sekarang sudah melalui jaringan kabel listrik bawah laut sehingga listrik dapat menyala selama 24 jam. Sistem pembayaran listrik melalui listrik prabayar dengan voucher, masing-masing rumah sudah dilengkapi dengan instalasi listrik dengan besaran 900 watt per rumah. Sarana penerangan jalan di Pulau Pari masih sangat minim sehingga jalan-jalan mayoritas masih gelap pada saat malam hari.

Sarana air bersih yang ada di Pulau Pari bisa didapatkan dari sumur dengan kedalaman 2 m. Air tersebut oleh penduduk hanya digunakan untuk keperluan MCK saja dikarenakan airnya yang agak berasa payau, sedangkan untuk keperluan memasak penduduk menggunakan air hasil penyulingan Reverse Osmosis (RO) yang dibeli dengan harga Rp 1.000,- per jerigen (20 liter). Fasilitas RO ini merupakan bantuan yang diberikan oleh Pemda DKI Jakarta pada tahun 2005 yang pengelolaannya diserahkan kepada penduduk Pulau Pari.

Sarana kesehatan terdiri dari sebuah Pos Kesehatan dan sebuah Posyandu, sementara untuk Puskesmas harus menempuh perjalanan laut selama satu jam menggunakan kapal motor ke Pulau Lancang Besar. Petugas kesehatan yang ada di Pulau Pari terdiri dari 1 orang dokter umum, 3 orang bidan, dan 1 orang paramedis.

Sarana pendidikan yang ada di Pulau Pari terdiri dari 1 PAUD, 1 TK, 1 SD, 1 Madrasah Diniyah, dan 1 SMP. Jumlah murid sekitar 340 siswa dimana jumlah total murid laki-laki adalah lebih banyak yakni berjumlah 174 siswa, sedangkan murid perempuan berjumlah 166 siswa.

Sarana peribadatan yang ada di Pulau Pari terdiri dari 1 buah masjid dan 2 buah musholla, tidak terdapat fasilitas peribadatan agama lain karena 100% penduduk Pulau Pari memeluk agama Islam. Masjid yang berada di Pulau Pari bernama Masjid Al-Ikhlas yang dibangun pada tahun 1991 hasil swadaya masyarakat.

Sarana pendukung wisata bahari yang terdapat di Pulau Pari terdiri dari home stay yang berjumlah 42 rumah, katering, kapal motor sewa, tempat penyewaan snorkeling, banana boat, dan tempat penyewaan sepeda.

Sarana sanitasi lingkungan di Pulau Pari sudah cukup baik. Sudah terdapat saluran pembuangan air kotor dari rumah-rumah warga langsung ke laut sehingga air kotor limbah rumah tangga tidak menggenang disekitar rumah namun sayang masih belum ada instalasi pengolahan untuk air buangan tersebut.


Peluang Investasi


Potensi dan Arahan Pengembangan


Kendala Pengembangan


Referensi



Karena keterbatasan SDM dalam penginputan dan pengolahan data, kami mohon maaf atas ketidak lengkapan beberapa data pulau yang kami tampilkan, harap dimaklumi. Berikan keritik dan saran pada kolom komentar agar kita dapat bersama menyajikan sebuah data yang cukup sempurna untuk halayak ramai yang berguna demi kesejahterahan, kelestarian dan keindahan pulau-pulau kecil yang dimiliki Indonesia.
*Jika sekiranya anda memiliki data yang cukup banyak, silakan mengirimkan file melalui email kami di identifikasippk@gmail.com