Lihat Informasi:
Nama Lain | : | BATEELEBLAH |
Propinsi | : | ACEH |
Kabupaten | : | KOTA SABANG |
Kecamatan | : | - |
Koordinat | : |
Pulau Benggala disebut juga dengan Batutigabelas oleh masyarakat sekitar. Pulau ini terdiri dari beberapa batu hitam di tengah Selat Benggala diujung Barat Laut Pulau Sumatera. Terdapat beberapa gundukan batu yang jaraknya berdekatan membentuk suatu gugusan pulau yaitu Pulau Benggala. Pulau ini mempunyai titik dasar TD.176ª dan titik referensi TR.176A.
Secara administratif Pulau Benggala termasuk ke dalam wilayah Kota Sabang, Provinsi Nangroe Aceh Darusalam.Secara geografis pulau ini terletak pada koordinat 05º47’34” U 94º58’21” T. Pulau Benggala terletak di Samudera Hindia dan berbatasan dengan negara tetangga yaitu India.
Perjalanan dimulai dari Banda Aceh menuju Pelabuhan Ulheuleu dengan menggunakan kendaraan roda empat yang memakan waktu sekitar 30 menit. Pelabuhan ini adalah pelabuhan baru yang melayani angkutan kapal cepat dengan rute Banda Aceh – Sabang yang beroperasi setiap hari dengan memakan waktu sekitar 45 menit.
Kapal ferri juga melayani rute ke Sabang melalui pelabuhan yang berbeda yaitu Pelabuhan Malahayati. Dari Banda Aceh menuju Pelabuhan Malahayati di Kabupaten Aceh Jaya dengan menggunakan kendaraan roda empat yang memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan. Kapal ferri juga beroperasi setiap hari, namun memakan waktu yang lebih lama yaitu sekitar 3 jam perjalanan.
Sesampai di Kota Sabang dilanjutkan dengan menyewa kapal nelayan berukuran 5 GT menuju Pulau Benggala yang memakan waktu sekitar 3 jam dengan kecepatan kapal 15 km/jam. Kapal yang digunakan minimal berukuran sedang mengingat ombak di Selat Benggala cukup besar. Selat Benggala mempunyai kedalaman lebih dari 1000 meter.
Perjalanan dapat juga ditempuh langsung dari Banda Aceh menuju Pulau Benggala dengan menyewa kapal motor dari TPI Banda Aceh. Disini banyak terdapat kapal berukuran sedang dibandingkan dengan di Sabang. Dari Banda Aceh menuju Pulau Rondo meenggunakan kapal motor berukuran 5 GT dengan kecepatan 15 km/jam, memakan waktu sekitar 7 jam.
Terumbu Karang dan Biota
Pulau Benggala memiliki berbagai jenis terumbu karang dengan persentase penutupan cukup rendah yaitu sekitar 43,4 %. Jenis karang yang dominan berupa karang keras (Hard Coral) 75,2 %, karang mati (Dead Coral) 10,8%, dan karang lunak (Soft Coral) 14 %.
Karang yang ditemukan di dasar perairan Pulau Benggala memiliki ukuran koloni karang relatif besar dengan diameter rata-rata mencapai 198,2 cm, terutama dari jenis koloni karang yang bentuknya cenderung melebar. Terumbu karangnya dalam kondisi sedang tidak banyak terjadi kerusakan, hal ini karena kurangnya interaksi manusia dengan ekosistem terumbu karang baik melalui kegiatan penangkapan ikan maupun penambangan karang. Biota yang banyak hidup di sekitar terumbu karang adalah ikan kecil sejenis teri, bulu babi, teripang, siput dan kerang.
Perikanan
Perairan Pulau Benggala memiliki kekayaan hayati yang melimpah, antara lain terumbu karang dan berbagai jenis ikan seperti ikan hias, tuna, tenggiri, cakalang, kembung, kerapu, kakap, dan teri. Seperti halnya perairan Pulau Rondo, perairan pulau ini juga terkadang dijumpai ikan hiu, sehingga cukup mengkhawatirkan bagi nelayan. Namun demikian, hal ini hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu, dan beberapa tahun terakhir tidak pernah muncul lagi. Alat tangkap yang banyak dioperasikan oleh nelayan dalam kegiatan penangkapan ikan adalah pukat, jaring insang, dan long line.
Pulau Benggala pada dasarnya merupakan pulau batu, yang terdiri dari batuan-batuan vulkan yang tampak dari citra cukup jelas. Pulau ini tersusun dari beberapa batu berwarna gelap dengan ukuran bervariasi dari yang kecil sekitar 1 m2 sampai yang berukuran diatas 20 m2. Di sela-sela batu tampak pecahan ombak yang menghantam pulau. Ketinggian batu penyusun pulau antara 1 – 7 meter di atas permukaan laut.
Kondisi perairan Pulau Benggala termasuk jernih dengan ombak yang cukup tenang, namun pada saat musim Utara dan musim Barat gelombang cukup besar menghantam perairan ini. Hal ini karena angin yang bertiup kencang dari Barat dan Utara tidak ada penghalang hingga sampai di Pulau Benggala. Arus di perairan sekitar pulau ini berasal dari Samudera Hindia bergerak menuju Timur tanpa pembelokan yang berarti. Kecepatan arus sekitar 0,62 m/detik.
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam upaya menjaga Pulau Berhala antara lain: (a) rekonstruksi dan pemeliharaan titik dasar dan titik referensi, (b) peningkatan pengawasan oleh aparat pemerintah sebagai salah satu pulau terluar NKRI yang perlu dijaga kedaulatannya.
Karena keterbatasan SDM dalam penginputan dan pengolahan data, kami mohon maaf atas ketidak lengkapan beberapa data pulau yang kami tampilkan, harap dimaklumi.
Berikan keritik dan saran pada kolom komentar agar kita dapat bersama menyajikan sebuah data yang cukup sempurna untuk halayak ramai yang berguna
demi kesejahterahan, kelestarian dan keindahan pulau-pulau kecil yang dimiliki Indonesia.
*Jika sekiranya anda memiliki data yang cukup banyak, silakan mengirimkan file melalui email kami di identifikasippk@gmail.com